Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2023

Tersudut Luka

Kau itu amatlah pandai soal melukai. Saking pandainya kau lupa tentang bagaimana menyembuhkan. Juga kadang tak mau tahu perihal bagaimana tentang luka yang benar-benar terluka. Selalu abai. Terpentingmu, bahagia dan bebas. Namun, ketika nanti luka-luka itu menyergap seukujur tubuhmu ..., kau ambruk kemudian meracau tentang igau yang tak seharusnya keluar dari panca inderamu. Tersudut kemudian kau di sana. Keluar lolongan-lolongan pesakitan. Orang-orang tak akan dan tak lagi peduli. Mereka hanya mondar-mandir dengan telinga tuli dan buta mata. Tangis menangislah, siapa tahu dengan cara begitu bisa mengurangi duka apalagi dosamu. - Drew Andre A. Martin -

Kemudian yang Belum Tentu

Bunga di Nirwana, tak lagi indah bagi penduduk di Bumi. Semuanya sama, tak ada beda apalagi terlalu yang spesial. Soal aturan apalagi perihal-perihal yang mula-mulanya mengikat. Kemudian mengenai tentang imbal balas oleh ulur tangan. Makin lama, makin biasa saja hingga timbul kabur hilang fragmentasinya. Tak ada yang beda. Semuanya jelas sama. Tak juga usah banyak debat. Tak juga tinggi cakap. Adakala semuanya susah ditebak. Indah yang belum tentu indah. Buruk yang belum tentu buruk. Buruk yang belum tentu indah. Indah yanh belum tentu buruk. - Drew Andre A. Martin -

Seratus Lima Puluh Tujuh

Di sudut kota bagian utara banyak perenung setelah berkeliaran perundung usai cipta pasar operasi seratus enam puluh delapan jam. Tangan-tangan perenung menengadah membawa sesembahan doa. Air mata sebagai penebusannya. Hati lapang yang tinggalkan keranda merupakan pendobrak hati sang diaNya. Tak tahu batas waktu seakan tak mau tahu. Baginya-lah, semuanya harus terbayar tuntas setuntas-tuntasnya. Minimal, timbul senyum embun pagi; hati merekah-rekah bunuh reka; kaki tangan ringan; altileri dan vena turun debat pada jantung; kepala teduh segar desak karbon dioksida selain karbon monoksida. Mata mengenyit dagu menegang. Tawa terlepas usir angin pada sesak di paru tubuh. Lima puluh tujuh perundung di kota bagian selatan membuat pesta atas sembilan puluh delapan perenung di kota bagian utara. Di punggung meja tersemat puja puji doa penghalang perenung; seliter darah babi untuk suguh pada roh dedemit tubuh kekar dengan satu juta lima ratus empat puluh sembilan ribu dua ratus empat puluh tuju...