dulu, ketika semuanya masih ada, kau anggap mereka tiada. namun, ketika semuanya telah tiada, kau anggap lalu mereka ada. layaknya udara yang tak pernah kau sadari di mana pun kau berada. lalu kau sadari ketika paru-paru kanan dan kirimu berebut udara di saat denyut jantungmu melambat pun ketika terpacu.
pandailah kau berkata-kata pun karang-mengarang cerita yang mula-mula tak ada lalu menjadi ada. tidakkah sedikit kau merasa bersalah atas apa yang mula-mula tiada kemudian menjadi ada. dan kurasa memang kau tak punya itu. sebab kau tahu banyak hal yang tidak diketahui banyak orang.
mulanya kukira kau berubah, sebab telah dihantam oleh sang waktu. rupa-rupanya kau masih saja tetap seperti dulu. tak ada sedikit pun berubah layaknya kulitmu yang mulai keriput, gigimu yang tanggal satu demi satu, dan rambutmu yang kemudian didominasi warna putih. tidak dengan bibirmu dan matamu pun cara tingkah lakumu.
Komentar
Posting Komentar